Senin, 16 Januari 2023

AKAL TERBENTUK DARI PROSES BERPIKIR YANG MELIBATKAN: FAKTA - PANCA INDERA - OTAK - INFORMASI

Mengajari Anak Berpikir Benar 
-----------------------
Berpikir benar adalah memahami fakta dengan benar, kemudian mengaitkan fakta tersebut dengan ma'lumat tsabiqah (informasi sebelumnya.

Berpikir benar membutuhkan empat hal, yaitu fakta yang bisa diindera, indera (panca Indra : mata, telinga, dan sebagainya), otak dan ma'lumat tsabiqah (informasi sebelumnya, semua informasi yang telah kita dapat).

Rasulullah Muhammad SAW telah mengajari kita umatnya untuk selalu berpikir benar, yaitu menyelesaikan seluruh permasalahan sesuai dengan ketetapan dan hukum Allah SWT. Ketika mendapati fakta tertentu, sementara Beliau tidak memiliki informasi hukum terkait fakta tersebut, maka Beliau menunggu wahyu turun. Beliau menangguhkan suatu keputusan hukum sampai wahyu turun. Ketika kebenaran wahyu tersebut telah diterima, Beliau segera menyampaikannya kepada kaum Muslim dan mendorong mereka untuk mengamalkannya.

Berpikir benar, seharusnya juga dilakukan oleh anak-anak kita. Berpikir benar akan membuat seorang anak berbuat dan berperilaku sesuai Islam. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang sudah memiliki ma'lumat tsabiqah tentang batasan aurat wanita yaitu rambut dan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan harus ditutup. Maka bila ia melaksanakan perintah Allah tersebut, ia akan mendapatkan pahala berupa Ridha Allah dan surgaNya. Ia paham akan hal tersebut, sehingga ia akan melaksanakan hal tersebut dengan kesadaran bukan paksaan.

Adapun hal-hal yang dapat kita lakukan agar anak mampu berpikir benar adalah sebagai berikut :

1. Memahamkan anak, apa itu berpikir benar dan mengapa kita harus berpikir benar

Berpikir benar adalah aktivitas utama yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Allah SWT. memberikan predikat Ulul Albab (kaum yang berakal) kepada manusia yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir benar. Dengan itu mereka bisa memahami tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan bumi. Itulah yang kemudian mengantarkan dirinya mengimani dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana terdapat dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 190-191 yang artinya : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda - tanda (kebesaran Allah ) bagi orang yang berakal (ayat 190) selanjutnya ayat 191 : " yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab api neraka".

Inilah aktivitas berpikir benar yang pertama kali harus ada pada anak kita, yaitu siapa yang harus disembah. Kita hanya menyembah Allah SWT. serta tunduk dan patuh pada semua SyariahNya.

2. Mengajak anak selalu berpikir benar dalam memenuhi semua kebutuhan dan menyelesaikan semua masalahnya.

Kita bisa mengajak anak memahami fakta dengan baik, kemudian mengaitkannya dengan ma'lumat tsabiqah. Contoh Anak laki-laki ditekankan untuk sholat wajib berjamaah di Masjid. Anak dipahamkan bahwa sholat berjamaah pahalanya lebih besar 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendirian di rumah. Mengajari anak berpikir benar bukanlah hal yang mudah, semua butuh proses, sehingga kita tidak boleh bosan untuk memahamkanya, tetapi harus terus menerus Istiqomah agar anak dapat paham.

3.Memperbanyak pengetahuan anak berkaitan dengan pemikiran dan syariah Islam

Penting bagi anak untuk belajar tsaqafah Islam, seperti belajar aqidah, akhlak, adab, fiqih, Sirah nabawiyah, Al Qur'an dan Al Hadist dan lain-lain. Dengan demikian , semakin banyak ma'lumat tsabiqah , akan lebih memudahkan anak berpikir benar.

Berbagai Hukum Islam sangat penting diajarkan pada anak.Anak dapat mengikuti orangtuanya menghadiri majelis ilmu, melihat tayangan keislaman, atau membuat kajian sendiri di rumah dan sebagainya. Inilah yang akan menjadi bekal bagi anak-anak kita untuk bisa berpikir benar, yang akan membawa dirinya pada kebaikan di dunia maupun akhirat.

Orangtua harus terus membantu dan mengarahkan anak-anak agar selalu berpikir benar dan mencari solusi Islam atas semua masalah mereka. Keteladan, pembiasaan kontrol dan doa yang terus menerus juga harus dilakukan oleh orang tua supaya anaknya selalu berpikir benar.

Disarikan dari Baiti jannati : Mengajari Anak berpikir Benar oleh Wiwing Noeraini hal 37-38 Al Wa'ie.

Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS

*Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS* Oleh: Yenni Sarinah, S.Pd (Aktivis Pendidikan Kelahiran Selatpanjang, Riau) ...