DAYITA
Dayita...
Biarpun jiwa ku dan jiwa mu terpisah lautan luas
Namun asa ku pada mu tak pernah padam
Semisal kuncup bunga yang rindukan embun malam
Selayaknya angin merindukan lambaian
Dayita...
Cakrawala boleh membiru membara hangatnya
Hatiku padamu selalu sesejuk salju
Bukan karena tak ingin duduk menatap dikau
Nadi ku bergetar membunuh nalar
Bukan pula tak menawarkan obatnya rindu
Ingkarku padamu sebagai penjagal jiwa
Dayita...
Dua sayap indah asaku tak ingin lepas patah
Pijakanku boleh usang
Tapi akalku harus terus kekar menakar nafsu
Aku tersipu dalam keramaian
Dikau pergi menjeda langkah penuh tanya
Aku merunduk mendekap sepiku
Menanti lintang membawa tanda
Kapankah kiranya akara menggandeng bagaskara
Dayita...
Dalam kabut sepi samar samar ku sebut dikau
Dayitaku, jadilah milikku
Dalam satu titah yang gegarkan arsy Nya
Seteguh daku dalam menanti abadinya amaraloka aku dan engkau
Ditulis oleh Yenni Sarinah, S.Pd dengan nama pena Hazimah Khairunnisa'. Kelahiran Selatpanjang, 1989. Seorang ibu peradaban. Tim Penulis Opini Islam Kaffah wilayah Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.
KOSA KATA
Amaraloka = Dunia cinta kasih
Akara = bayang
Bagaskara = matahari
Dayita = Kekasih
Lintang = Bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar