OMG, Ada Omicron!
Kalo kamu ngikutin perkembangan komik Serial Marvel atau DC Comic, pastinya selalu ada superhero baru yang muncul dan dibikin filmya. Kayak gak ada abisnya gitu. Stoknya banyak. Cuman tunggu moment aja untuk dikenalkan ke masyarakat pencinta film Holywood.
Ternyata, nggak cuman jajaran superhero aja yang beregenerasi dengan nama baru dan kekuatan baru. Virus Covid 19 juga gak mau ketinggalan. Dia bermutasi hingga melahirkan varian Delta, Alpha, Beta, Gamma dan yang terbaru, Omicron. OMG!
Makin Banyak Yang Tertular
Kasus Omicron terus mengalami peningkatan signifikan. Banyaknya penambahan kasus melebihi yang terjadi saat varian Delta menyebar di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan kasus varian Delta pertengahan tahun lalu mencapai 56 ribu kasus harian membutuhkan waktu tiga minggu. Sementara saat ini angka kasus sudah menyentuh 40 ribuan per hari dalam hitungan hari!
Melihat data yang ada pada Worldometers, untuk update terbaru per tanggal 12 Februari 2022, khusus kasus Omicron ini telah menyebar dan mencapai angka 1,12 juta kasus. Dan menurut data dari Databoks Katadata, Indonesia menempati peringkat 8 dari 10 negara dengan kasus Omicron terbanyak di dunia per tanggal 12 Februari 2022. Waduh!
Bukan hoax ya kalo dari hari ke hari peningkatan kasus Omicron terus menanjak. Malah lebih dahsyat dibandingkan varian Delta. Sehebat itukah si Omicron?
Kenalan Sama Omicron
Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah korona virus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai (Variant of Concern – VoC) dan menamakannya dari kata Yunani Omicron.
Omicron adalah huruf ke-15 dalam alfabet Yunani. Huruf ini dalam bahasa Yunani Klasik melambangkan fonem /o/. Omicron juga berarti perubahan dari sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
Dari asal usulnya, spesimen Omicron pertama yang diketahui dikumpulkan pada 9 November 2021 dari Botswana, sebuah negara di Afrika bagian Selatan.
Varian Omicron ini terbilang unik. Berbeda dengan sodaranya varian Delta yang sebarannya relatif lambat, si Omicron ini cepat banget nular ke orang lain.
Hasil studi yang dilakukan para ilmuwan menunjukkan, Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat di saluran udara (bronkus) daripada delta, namun bereplikasi 10 kali lebih lambat di paru-paru. Inilah yang kemungkinan menjelaskan mengapa Omicron sangat menular tetapi dampaknya tidak terlalu parah secara medis.
Saktinya, Omicron ini juga bisa menginfeksi ulang para penyintas. Mereka kena lagi. Termasuk yang udah lengkap vaksinnya, banyak yang terpapar Omicron. Terlebih ketika terinfeksi Omicron, gejalanya ringan seperti flu biasa, bahkan ada yang tanpa gejala sama sekali. Tahu-tahu pas tes antigen, dua garis merah. Shock!
Tetap Waspada, Jangan Abai!
Udah kejawab dong rasa penasaran kenapa si Omicron ini cepat banget nyebarnya. Karena itu, jangan abai dengan gejala-gejala ringan saat Omicron yang nongkrong di tubuh kita mulai ngasih kode. Berikut gejalanya :
1. Sakit tenggorokan tapi tidak batuk.
Sakit tenggorokan disertai batuk merupakan salah satu gejala umum ketika seseorang dinyatakan terinfeksi virus Covid-19. Tapi pada varian Omicron, sakit tenggorokan cenderung terasa gatal, kering, bahkan tanpa disertai batuk.
2. Nyeri otot dan sendi.
Dilansir dari laman Gavi.org, laporan pertama terkait gejala Omicron di Afrika Selatan menunjukkan reaksi nyeri punggung bagian bawah. Selain itu, rasa nyeri ini juga berlangsung menjalar ke beberapa area lain seperti persendian, dan nyeri otot (myalgia).
3. Kelelahan.
Ciri-ciri gejala Omicron lainnya yaitu kelelahan sehingga tubuh menjadi lemas bahkan mudah merasa lelah meski tidak beraktivitas berat. Tanda-tanda kelelahan ini termasuk konstan karena biasanya ikut dirasakan juga oleh penderita Covid-19 varian lain.
4. Sakit kepala.
Sakit kepala yang terasa nyeri disertai demam seperti flu merupakan reaksi peradangan bahwa tubuh sedang melawan virus. Pada gejala Omicron, sakit kepala ini terasa berdenyut, tertekan, dan terkadang disertai rasa menusuk dengan intensitas ringan sampai berat.
5. Tidak kehilangan indera penciuman.
Pada varian Covid-19 sebelumnya, penderita yang terinfeksi akan mengalami gangguan indera penciuman dan perasa. Tapi untuk varian Omicron ini justru sebaliknya. Penderita tidak kehilangan indera penciuman dan perasa sehingga masih terasa normal seperti biasa.
Nah, kalo kita ngerasa ada gejala di atas sebaiknya segera periksa ke dokter. Tes Antigen atau PCR jika diperlukan, itu bukan aib. Biar ketauan hasilnya dan jadi jelas apa yang mesti dilakukan. Gak usah panik. Apapun hasilnya, itu yang terbaik.
Kalo negatif, alhamdulillaah. Tetap jaga diri. Kalo ternyata positif, berarti kita diminta untuk istirahat, alhamdulillah. Lakukan isolasi mandiri. Me time banget untuk mengasah skill, nambah wawasan, atau makin getol beribadah. Selalu berfikir positif.
Remaja Muslim, Tetap Jaga Prokes
Kita gak bisa menutup mata kalo wabah pandemi corona memang ada. Kita juga gak bisa cuek dengan penyebarannya di sekitar kita. Karena itu, sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk selalu waspada. Dan bersabar kalo dikecengin corona.
Ingat, kita harus selalu berbaik sangka pada Allah swt dan bersikap optimis apapun kondisinya, itu terbaik buat kita. Gak usah ngeluh, atau maki-maki cari kambing hitam.
Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan Rasulullah dalam hadits dari Anas bin Malik RA. “Tidaklah penyakit menular tanpa izin Allah dan tidak ada pengaruh dikarenakan seekor burung, tetapi yang mengagumkanku ialah al-Fa'lu (optimisme), yaitu kalimah hasanah atau kalimat thayyibah (kata-kata yang baik),” (HR. Bukhari Muslim).
Hidup di tengah merajalelanya wabah mengharuskan kita untuk selalu jaga diri. Sudah ada panduan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, hindari kerumunan, atau mengurangi mobilitas. Ikutin aja sebagai bentuk ikhtiar kita menghindari penyakit.
Perintah ini juga diungkapkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya, “Dan larilah dari penyakit lepra sebagaimana engkau lari dari kejaran singa.” (HR. Bukhari) Usamah bin Zaid RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa datangnya suatu wabah adalah sebagai peringatan Allah SWT untuk menguji manusia.
Selain tidak boleh membahayakan diri sendiri, Rasulullah SAW juga mewajibkan umatnya menghindari segala hal yang dapat membahayakan orang lain. Nabi SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Said al-Khudri RA, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” (HR. Malik, Daruquthni, Hakim dan Baihaqi)
Semoga Allah menjaga kita semua dari wabah corona dengan berbagai variannya. Selalu terapkan prokes tanpa mengurangi produktifitas kita dalam berdakwah dan menimba ilmu. Tetap semangat, Allah swt selalu bersama kita. Jangan lupa bahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar