Ramadan Luka
Oleh : Hazimah Khairunnisa' (Yenni Sarinah) 
1443 kalinya Ramadan 
Mengetuk dengan yakin setiap pintu iman
Menabur amalan-amalan para sholihan
Menakar hawa, menjemput ketaatan
Namun Ramadan ini
Tak seperti ketika itu
Sahurnya merobek hati
Bukanya pilu sendu
Bagaimana tidak! 
Ramadan sejatinya menatih jiwa
Menumbuhkan iba
Mengundang suka cita
Namun rasa itu masih khayal
Disini buka mu kenyang
Disana mereka berhujan rudal
Jiwapun meregang
Belum terjawab luka mereka
Tangis dan duka mereka
Rumah mereka hancur
Generasi mereka musnah
Jeritan mereka hanya sanggup memanggil lirih
Saudaraku....  Bantulah kami
Bukan tanpa sebab 
Penjaga agung itu telah berpulang 
Ditikam pengkhianat tak beradab
Menggelar diri sebagai bapak utsmani
Hidupnya pedih, sakitnya mencabut habis nyali
Tidak ku lupakan dikau
Wahai Mustafa Kemal
Manusia terlaknat, pembinasa penjaga umat
Hidupmu tak berpinak, matimu terlaknat
Kejang dikau dipembaringan 
Jasad kaku menjadi pelajaran
Ramadan ku kini masih berdarah
Lukanya menyeru satu saja pengobat luka
Khilafah yang dirindukan 
Pemersatu kekuatan kaum muslimin dunia
Yang dengannya semua air mata terseka
Dengannya pula kehormatan terpelihara 
Hadirnya menikam munafikun dan kafirun 
Hingga mereka bungkam bak kadal gurun
Kesakitan 
Terpanggang 
Hingga jera tak berperi balasannya
Ramadan ku 
Ramadan kita
Indahnya hanya seketika hari itu saja
Tapi.... 
Ketika sang perisai kembali menjaga
Dalam kekuatan adidayanya
Siangnya akan bertabur cinta
Malamnya akan merajut taqwa
Pekanbaru, 05 April 2022
 
   
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar