Sabtu, 23 April 2022

PUISI RAMADAN : SYUKUR TAK KESUDAHAN

*Syukur tak Kesudahan*
_Ade Puspita Ningsih_

Sejuk angin fajar menembus kisi-kisi jendela
Membelai jemariku dengan diamnya
Tabuhan bedug masjid menggema
Menggetarkan raga dan sukma

Lipu seringnya diwarnai oleh  beribu slogan anak manusia
Yang berpawai dalam temaram
Memberi nyanyian dalam santapan
Berdebam melangkah ria nan tawa

Semburat hangat menggulung pekat
Tersenyum bersahaja
Di rona bumantara
Menyelam melupa perkara

Aku bersyukur masih bisa bergandeng denganmu
Setelah setahun silam engkau berpamitan
Memberi tabungan rindu 
Menyelam menjelma kenangan

Kini Kudekap kembali dirimu
Syukur ku tak kesudahan
Hati-hati dalam penantian
Agar bisa menatap rembulan
Dalam binar ramadan
Karena padanya lah aku melepas dedahan rindu
yang menjadi rahasia antara aku dan Tuhanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS

*Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS* Oleh: Yenni Sarinah, S.Pd (Aktivis Pendidikan Kelahiran Selatpanjang, Riau) ...