SALAH MEMILIH SUAMI MAKA RUSAKLAH TATANAN RUMAH TANGGA
Oleh : Hafidz Mubarok Al-Qudsiyyah
Penulis, Inspirator Pasangan Kolaboratif
Jika hari ini yang kamu kejar dari sebuah pernikahan adalah tentang kebahagiaan dari pasangamu, berarti kamu salah menempatkan standar kebahagiaan dalam sebuah pernikahan, jika kamu berharap hilang masalah setelah menikah berarti kamu keliru memaknai hakikat berumah tangga.
Sebab menikah bukan hanya tentang bahagia dan cinta, tetapi bagaimana pernikahan itu bernilai pahala dan mendapatkan keberkahan di sisi Allah, dalam Islam pernikahan bukan hanya sebatas pemenuhan biologis maupun rasa suka kepada pasangan, tetapi bagaimana rumah tangga itu memiliki peran dan tanggungjawab untuk menghidupkan ibadah di dalamnya.
Rumah tangga yang baik ialah yang mampu menghadirkan ketaatan dan ibadah yang tak pernah putus didalamnya, semua akan berjalan dengan baik, jika di pimpin oleh seorang suami yang teladan, yang menjadi penentu baik buruknya sebuah rumah tangga, jika suaminya baik maka baik pula rumah tangga itu, sebaliknya jika suaminya rusak, maka rusak pula yang ada di dalam nya.
Pondasi dan kurikulum rumah tangga ditentukan oleh seorang suami dalam menjalankan amanahnya sebagai seorang Qowwam, Sebab Perempuan yang tidak faham agama masih bisa dibimbing dan diajarkan agama, Tapi jika lelaki tidak faham agama maka rusaklah kurikulum rumah tangga.
Salah memilih istri, masih bisa di perbaiki, tapi salah memilih suami, bukan hanya susah di perbaiki tapi rusaklah tatanan rumah tangga dan keberkahan sebuah pernikahan akan hilang sebab,
Seorang perempuan berpotensi menjadi istri yang baik bahkan amat baik, selama ia tidak salah memilih lelaki menjadi suaminya, sebaliknya seorang perempuan baik akan menjadi tidak baik selama ia salah memilih lelaki sebagai suaminya.
Karena salah memilih pemimpin rumah tangga berarti salah juga memilih nahkoda menuju surga, pilihlah lelaki yang taat pada syariat, pergaulannya terjaga dari interaksi lawan jenis yang bukan mahram, iya yang terjaga saat masih sendiri, pasti akan menjaga keluarganya dari perbuatan dosa setelah menikah.
Sebab tugas terberat seorang suami bukan mencari nafkah untuk anak dan istrinya, tetapi adalah menyelamatkan keduanya dari azab api neraka.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا....
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka......(QS. At Tahrim: 6)
Seorang suami tidak akan masuk surga, selagi belum ditanya tentang kepemimpinannya dalam rumah tangga. Jangan salah memilih calon imam ya para muslimah.
Salah memilih istri masih bisa di perbaiki, salah memilih suami rusaklah tatanan Rumah tangga. Semoga di jauhkan dari para lelaki yang tidak bertanggungjawab
#HafidzmubarokAlqudsiyyah
#pasangankolaboratif
#ParentingIdeologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar