Kamis, 09 Juni 2022

ADAB


13 ADAB ISTERI TERHADAP SUAMI YANG PATUT KITA KETAHUI
1. Selama suami berbicara hendaklah istri diam mendengarnya dan jangan suka menyela atau memotong omongannya.
2. Bila suami marah hendaklah istri mendiamkan diri, jangan suka menjawab. Sikap suka menjawab, bertekak dan menegakkan kebenaran sendiri akan menambah kemarahan suami.
Jangan terkejut jika suami angkat kaki meninggalkan rumah berhari-hari atau tidak mau bertegur sapa dengan anda sebagai denda di atas kedegilan Anda sebagai istri.
Sebaliknya, kalau suami kembali ke rumah jangan disambung atau diulang-ulangi cerita lama. Sambutlah suami dengan senyuman kasih sayang dan bersegeralah meminta maaf.
Jangan kita tunggu suami meminta maaf dengan isteri, jatuhlah martabat keegoannya selaku seorang pria.
3. Kadang-kadang si suami sengaja suka menggoda istrinya. Bila dia menyakiti hati istri harus banyak bersabar, jangan cepat merajuk.
Merajuk adalah sifat orang yang tidak matang dan seperti perangai keanak-anakan.
Coba kita perhatikan perangai anak, mereka akan cepat menjerit bila ada sesuatu yang tidak kena apalagi kalau yang menegurnya itu ibunya sendiri.
4. Bila kuku, kumis panjang hendaklah segera dipotongkan
5. Jika dia berhajat sesuatu harus isteri cepat bertindak. Bangun cepat bila disuruh. Jangan menunda kemauannya supaya tidak memicu kemarahan atau rasa tersinggung dihatinya.
Jangan isteri buat acuh tak acuh, hatinya akan kecewa dan menandakan isteri sudah tidak taat padanya.
6. Hendaklah memasak sesuai kesukaan suami bukannya ikut selera istri. Kalau suami suka makan gulai kari atau masak lemak cili api, janganlah kita masak lauk asam pedas atau ikan goreng.
Suami akan senang bila seleranya ditepati.
7. Bila pakaian suami koyak atau tercabut butangnya harus segera dijahit. Jahitlah dengan secantik yang dapat sehingga pakaian itu terlihat rapi dan cantik.
Jangan dibuat sembarangan karena jahitan tersebut akan melambangkan pribadi istri apakah ikhlas atau terpaksa.
Semua suami akan merasa bangga jika pakaiannya dijahit sendiri oleh jari-jemari halus istrinya, setidaknya dapat menampung ekonomi rumahtangga.
8. Selalu sediakan barang-barang kebutuhan di dalam saku baju dan celana suami yaitu sisir, celak, cermin kecil, minyak wangi dan kayu sugi.
Tidak menjadi kesalahan seandainya si suami menolak segala persiapan tersebut tetapi setidaknya sediakanlah parfum dan kayu sugi.
9. Bila bertembung kehendak suami dan anak-anak, Dahulukanlah kehendak suami, begitu juga dengan kehendak ibu ayah.
Jika suami ingin diperlakukan harus ditaati meskipun istri berada di dalam keadaan letih. Melayani suami merupakan satu pahala besar keatas setiap isteri.
10. Bila menggunakan harta suami atau duit yang akan kita hadiahkan kepada orangtua maka mintalah izin darinya terlebih dahulu.
Jangan beri dahulu kemudian baru diberitahu kepadanya. Siapa tahu mungkin uang itu sangat diperlukan sedangkan istri impunitas telah menghadiahkan kepada orang lain, suami dapat pahala sedangkan istri tidak dapat apa-apa.
Sebenarnya meminta izin itu adalah sebelum melakukan sesuatu tindakan bukannya setelah hal itu terjadi diberitahu. Ini silap sebenarnya tapi kasus-kasus seperti inilah yang sering terjadi di kalangan para isteri.
11. Selalu berada di dalam kondisi bersih dan rapi ketika suami berada di rumah.
Istri harus berada di dalam kondisi berwangi-wangian supaya hatinya senang untuk bersenda gurau dengan istrinya.
Ketahuilah bahwa bersenda gurau antara suami istri juga merupakan salah satu ibadah yang diridhai oleh Allah subhaanahu wata'ala.
12. Air minum suami harus selalu disiapkan jangan sampai dia minta biarpun sekadar air masak dingin.
Sebaiknya sediakanlah minuman panas seperti kopi, teh atau susu.
Kalau bisa sediakan makanan ringan seperti kue dan biskuit
Hal ini juga dapat menghindari anak-anak dari membeli makanan ringan di toko yang tidak mengandung zat di samping tidak terjamin kebersihannya.
13. Hendaklah istri selalu menghormati dan memuliakan keluarga suami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS

*Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS* Oleh: Yenni Sarinah, S.Pd (Aktivis Pendidikan Kelahiran Selatpanjang, Riau) ...