Jumat, 29 September 2023

Isi al-Qur'an di Modifikasi dengan Nilai Budaya Cina, IJM: Permusuhan Nyata terhadap Islam



Melalui Kanal YouTube Justice Monitor pada Sabtu,23 September 2023, "Partai Komunis Cina Menulis Ulang al-Qur'an, Bikin Marah Umat Islam?." Sebagai Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM), menurut Agung Wisnu Wardana, rencana “sinisasi” atau modifikasi tafsir al-Qur'an digabungkan nilai-nilai Konghucu agar sesuai dengan budaya Cina oleh Partai Komunis Cina (PKC) merupakan tindakan permusuhan nyata terhadap Islam. 

“Tindakan Cina diduga sebagai tindakan permusuhan nyata terhadap Islam,” tegasnya.

Sinisasi adalah ideologi politik yang dipromosikan oleh Partai Komunis Cina (PKC) yang mengupayakan setiap individu dan lembaga secara ketat mematuhi prinsip-prinsip sosialis dan menyatakan kesetiaan kepada kepemimpinan komunis.

Agung mengungkapkan, tindakan ini senafas dengan kebijakan Cina terhadap muslim di Xinjiang, Cina Barat yang telah mengalami penindasan terus-menerus oleh rezim Cina. 

Semua hal tentang Islam dikriminalisasi. Mulai dari pelarangan jilbab, pelarangan jenggot hingga pelarangan sholat. Pria muslim dikumpulkan di kamp-kamp konsentrasi massal. Wanita muslimah dipaksa untuk menikahi pria-pria Cina dan masjid-masjid bersejarah mereka dihancurkan.

“Rezim tiran komunis seperti Cina tidak segan menggunakan semua cara dan alat untuk mengamankan kekuasaannya. Dalam hal ini penyebaran miss-informasi terhadap Al-Qur'an dilakukan oleh Cina. Tindakan Cina itu bukan perkara remeh, tapi sudah merupakan upaya permusuhan yang keji terhadap Islam,” tuturnya.

Terkait tindakan Cina tersebut, ia menegaskan hal itu karena permusuhan mereka terhadap Islam dan tidak memang begitulah sikap kaum kafir terhadap kaum muslim pada umumnya.

Umat Islam Butuh Junnah (Pelindung)

Agung menjelaskan, begitulah situasi umat ketika kita dibiarkan tanpa perisai dan pelindung. Betapa besar kerugian bagi umat Islam jika membiarkan rezim komunis Cina terus menindas umat Islam dan tidak ada yang bisa mencegahnya.

“Kebencian mereka terhadap kaum muslim dengan jelas diberitakan di dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala, Mereka (kaum kafir) itu tidak pernah berhenti memerangi kalian (kaum muslim) sampai mereka bisa mengembalikan kalian dari agama kalian pada kekafiran, andai saja mereka sanggup. Silahkan dibuka di Quran surat Al-Baqarah ayat 217, penjelasan tentang hal ini sangat clear,” pungkasnya. 

Oleh karenanya, umat Islam harus memiliki pelindung yakni kekuasaan kekuasaan yang sesuai dengan Islam. 

Kepemimpinan Islam Selamatkan Umat

Pemimpin yang adil akan menjadi pelindung sejati umat Islam berdasarkan sabda Nabi Allah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, “Imam itu laksana perisai. Kaum muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adapun makna “Al imamu junnatun/Imam adalah perisai”, Agung mengutip penjelasan Imam an Nawawi maksudnya adalah ibarat tameng karena Imam atau Khalifah yang mencegah musuh untuk menyerang atau menyakiti kaum muslim, mencegah anggota masyarakat satu sama lain dari serangan, melindungi keutuhan Islam. 

“Penting menghadirkan kembali kepemimpinan yang Islam dan itulah yang kita sebut dengan Khilafah Islamiyah yang akan dipimpin oleh khalifah yang akan melindungi umat Islam termasuk umat Islam di Cina,” pungkasnya lagi.

Sumber: https://youtu.be/lU0ly41gBEY?si=0eNCuNtFCeTDJWnD

Laporan: Yenni Sarinah, S.Pd (Kontributor Pekanbaru, Riau)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS

*Sejarah, Akar Masalah, dan Cara Islam Tuntaskan HIV/AIDS* Oleh: Yenni Sarinah, S.Pd (Aktivis Pendidikan Kelahiran Selatpanjang, Riau) ...