RESENSI KUMPULAN CERPEN FAQIH YANG KESEPIAN
IDENTITAS CERPEN
JUDUL : FAQIH YANG KESEPIAN
PENGARANG : NORHAM ABDUL WAHAB
TAHUN : CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2022
PENERBIT : TARE BOOK
TEBAL : 168 HALAMAN
CERPEN YANG DI RESENSIKAN : HALAMAN 131-142
.
SINOPSIS CERPEN
Cerpen faqih yang kesepian ini menceritakan seorang laki-laki yang dikenal religius sebagai seorang hamba bersahaja, sederhana, seadanya namun dapat menggerakkan emosi sosial pembaca yang menyisakan detak kagum. Ternyata di luar sana, ada kisah kehidupan seseorang yang begitu istimewanya.
Yang membuat begitu heroiknya ketika kelakuan faqih ini mengambil milik seorang pemilik toko, yang awalnya membuat orang yang melihat seakan faqih ini merampas toko emas itu, walaupun kasat mata yang terbaca dari alur ceritanya yang membuat takjub adalah pemilik toko malah senang. Hingga terkesan sangat heroik ketika toko itu terbakar, dan isi toko yang telah dikeluarkan oleh sang faqih ini menjadi kisah perampasan itu berujung baik.
Seorang faqih yang disegani karena terbukti ucapan dan tingkah lakunya terkesan "sakti" justru disisi lain ia adalah sosok yang paling kesepian. Tak memiliki teman. Karena tampilannya yang seadanya menjadikan orang lain enggan mendekati. Selain dari yang nampak, juga dari lisannya karena pembicaraannya pahit lantaran mengandung kebenaran yang tak ditutup-tutupi.
Hingga pada akhir cerita ini disebutkan pula begitu kesepiannya seorang faqih ini (aki Ghani) menjalani kehidupan yang ia ceritakan kepada seorang bernama Hamzah. Hingga dari curahan hatinya kepada hamzah, pada akhirnya Hamzah pun mulai nampak berpenampilan seperti faqih Ghani. Dan turut merasakan kesepian pula.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CERPEN
Kelebihannya, alur cerita ini membawa kita hanyut dalam peristiwa yang penuh unsur religinya dan referensinya masih mampu tertancap kuat diingatan kita, sehingga mampu memberi kesan yang mendalam sebagai kisah heroik yang religius.
Kekurangannya, pembawaan bahasa dan alur cerita bagi saya yang awam, dan penikmat karya fiksi cerpen, masih agak sulit dicerna jika satu kali membaca. Dengan dibaca dua hingga lebih barulah jelas apa yang hendak disampaikan pemilik cerpen ini.
Di resensi oleh :
Yenni Sarinah, S.Pd
(Penulis asal Selatpanjang, Riau)
Ongkir : Rp.33.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar