Pesan Bumi pada Pohon yang Tumbuh Pagi Ini
Melukis dunia dengan warna zamrud yang memesona
Di sampingnya ada pohon perdu yang menimang rindu
Membungkus ketakutan agar tidak sampai pada tunasnya yang masih malu-malu
Berharap esok dia tumbuh menjadi pohon baru
Menjaga keseimbangan menakar keindahan
Agar esok burung tetap berkicau
Bermain dengan kilau mentari di sela-sela ranting
Yang seperti jemari penari
Pelan bumi menitip pesan
Tumbuhlah!
Bisiknya mesra
Jangan berhenti, sampai akarmu menancap kuat dan daunmu lebat
Sebab keramat telah aku titipkan pada setiap helainya
Bukankah hadirmu membawa segala manfaat?
Bukan sekali dua aku melahirkan pepohonan
Akan tetapi manusia terlalu serakah hingga lupa aku ‘pun bisa marah
Tumpukan sampah menyebar aroma yang wah
Lihatlah rimbunan hutan yang aku pelihara
Aku susui dengan penuh cinta
Tapi mereka telah merenggut segala pesona hijauku
Mengganti zamrudku dengan gedung-gedung pencakar langit
Mereka lupa aku ‘pun bisa terluka
Tapi tak ‘kan ku biarkan mereka berpesta
Apalagi menambah derita dan sengsara
Lembut pohon menari bersama angin
Sambil mendengar petuah bumi
Pagi ini, bumi kembali bergembira
Sekelompok anak manusia membawa benih kehidupan
Melangitkan teriakan “Selamatkan Hutan”
Membulatkan tekad selamatkan lingkungan
Menyatukan semangat selamatkan bumi
Satu persatu pohon itu mereka tancapkan ke perut bumi
Berharap semesta kembali pulih
menghijau
Pasir Pengarayan, 12 Maret 2021
Reni Juniarti atau yang akrab disapa Kak Re, kelahiran 01 Juni 1983 di desa Lubuk Soting. Saat ini tercatat sebagai Guru di SMA N 2 Rambah Hilir (SMA Unggulan) Kabupaten Rokan Hulu, juga Dosen Bahasa Indonesia di Universitas Pasir Pengarayan dan STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengarayan. Selain seorang pendidik beliau aktif di beberapa komunitas menulis, dan sekarang tercatat sebagai ketua FLP Cabang Rokan Hulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar